Sony Ericsson Yendo, Ponsel Walkman dengan Layar Sentuh yang Murah (harga 1,1jt)
9 Maret 2011 17 Komentar
Sony Ericsson Yendo merupakan ponsel Walkman terbaru dengan layar sentuh dari Sony Ericsson yang di lepas ke pasaran dengan harga sekitar 1,1jt. Secara sekilas, tampilan Yendo memang mirip dengan XPERIA MINI. Sebagian orang bahkan menganggapnya versi murah dari XPERIA MINI. Saya mengetahui tentang Sony Ericsson Yendo dari sebuah majalah yang menyebutkan bahwa Sony Ericsson Yendo mempunyai OS Android dengan harga murah. Tapi setelah saya telusuri dan bertanya sana-sini, ternyata hal tersebut tidak benar adanya. Ingin tahu bagaimana sebenarnya Sony Ericsson Yendo?
Design and construction
Sony Ericsson Yendo, mempunyai dimensi 93,5 x 52 x 15.5 mm dan Berat 81 gram. Dengan layar touchscreen QVGA (240 X 320 pixel) dan diagonal 2,6 inch, menjadikannya lebih besar dari XPERIA X10 mini dan lebih kecil dari pada X8 XPERIA.
Di bagian depan, satu-satunya yang membedakan Sony Ericsson Yendo dari keluarga ponsel XPERIA adalah logo Walkman yang ada di sudut kanan bawah. Kita bisa mengganti cover belakang Yendo dengan 10 pilihan warna yang berbeda. Mulai dari Biru, Hijau, Orange, Pink, Ungu, Merah, Kuning, Silver, White dan Black.
Sensitivitas layarnya bisa di sebut sangat baik melihat harga yang di tawarkannya, itu dikarenakan layarnya sudah mengadopsi tipe kapasitif. Dengan sedikit memberi sentuhan pada layarnya, maka layar akan langsung merespon. Yang perlu di ingat adalah layar bertipe kapasitif hanya mampu merespon sentuhan jari, dan tidak dapat merespon kuku jari kita. Layarnya mampu di baca di bawah sinar matahari walaupun agak memantulkan cahaya.
Dibagian bawah layarnya ada tombol Home yang menurut saya terlalu besar kalau hanya untuk sebuah tombol. Disebelah tombol Home juga ada mic dan logo Walkman. Dibagian atas layarnya ada earpeace, status LED, dan juga sensor jarak. Sensor jarak ini berfungsi untuk mengunci layar saat kita melakukan panggilan (saat ponsel menempelkan di telinga kita). Sensor jarak ini hampir tidak bisa terlihat secara kasad mata.
Di sisi kanan Sony Ericsson Yendo hanya ada tombol volume dan di sisi kirinya ada sebuah port microUSB yang terbuka tanpa pelindung. Bagi saya hal ini membuat port microUSB menjadi sangat rawan kotor karena debu. Di bagian atas dari Sony Ericsson Yendo akan kita temukan sebuah tombol Power yang juga berfungsi sebagai screenlock. Di sebelah tombol Power/Lock Screen tersebut ada jack audio 3,5mm yang terlihat aneh. Jack audio tersebut dirancang untuk headset Hi-Fi Sony Ericsson MH-810 dengan kontrol musik.
Sony Ericsson Yendo merupakan ponsel Walkman yang pertama kali mengadopsi layar sentuh. Sony Ericsson Yendo tidak menggunakan System Operasi Android, kerena memang di pasarkan untuk kelas Low-End User. Sony Ericsson Yendo juga menggunakan Four-corner shortcut touch UI atau User interface 4 sudut yang pertama kali di kenalkan XPERIA X10. Tampilan menunya pun mirip dengan keluarga XPERIA. Sony Ericsson Yendo tidak memiliki tombol multi-tasking seperti ponsel Sony Ericsson tipe lama. Selain itu fitur file browser juga di hilangkan dari jajaran menu. Saat menyusuri menu atau fitur Sony Ericsson Yendo akan terasa ada lag atau jeda waktu yang membuatnya terkesan kurang responsif.
Pesan
SMS dan MMS bagian ini cukup mudah dan sederhana. Bila Anda menambahkan konten multimedia ke pesan, maka secara otomatis berubah menjadi MMS. Email client di Sony Ericsson Yendo mendukung POP dan IMAP inbox, kita harus mengkonfigurasinya secara manual untuk mengaktifkan fitur email. Sony Ericsson Yendo juga tidak menyematkan fitur keyboard Qwerty Visual dalam penulisan pesan.
Galeri
Sony Ericsson Yendo tidak mampu menemukan gambar yang disimpan pada kartu memori atau dalam memori telepon secara otomatis. Jadi kita harus meletakkan foto ke folder DCIM, agar foto mampu terlihat di Galeri. Untuk melihat foto selanjutnya ataupun sebelumnya, kita cukup menggeserkan jari kekiri atau ke kanan. Karena Sony Ericsson Yendo tidak memiliki accelerometer, jadi layar tidak akan beralih ke mode landscape secara otomatis saat kita memiringkan ponsel. Kita dapat melakukan zoom in ataupun zoom out dengan cara menggeserkan jari keatas atau kebawah.
Video player
Berbeda dengan Galery Foto yang hanya mampu menemukan foto di folder DCIM, pemutar video Sony Ericsson Yendo mampu menemukan semua koleksi video yang ada di memori card ataupun memori ponsel. Pemutar videonya hadir dengan tampilan sederhana, format file yang mampu di putarpun rasanya agak terbatas, karena belum mampu memutar file DivX/XxiD atau AVI.
Walkman player dan Radio FM
Sony Ericsson Yendo adalah ponsel layar sentuh pertama yang di lengkapi dengan Walkman. Menariknya, interface Walkman player mirip dengan interface pemutar music XPERIA Android. Agar semua file musik dapat terdeteksi oleh Walkman player, kita harus memasukkan semua file musik ke dalam folder Music. Dalam produk keluaran pertama, masih di temukan kekurangan pada Walkman playernya, seperti tidak ada pilihan mengulang lagu, tidak ada pilihan pengaturan Equalizer sendiri. Mungkin ke depannya pihak Sony Ericsson akan memperbaiki kekurangan ini. Untuk radio FM-nya sendiri mempunyai interface yang sederhana.
Kamera dan Video
Sony Ericsson Yendo memiliki kamera 2 megapiksel (1600 x 1200 pixel). Sayangnya, tidak ada autofocus maupun flash. Antarmuka kamera terlihat sederhana, tidak ada fitur canggih geotagging atau lainnya. Berikut hasil fotonya, untuk outdoor memang cukup bagus mengingat harganya. Untuk merekan video, Sony Ericsson Yendo hanya mampu memuat resolusi QCIF dengan framerate 30fps. Tidak putus-putus tapi ukurannya sangat kecil.
Koneksi dan Baterai
Sony Ericsson Yendo hanya mampu menggunakan jalur GPRS dan EDGE untuk menjelajah internet, tidak ada WIFI, 3G, maupun GPS. Menurut informasi yang saya peroleh dari Website Sony Ericsson, Baterai Sony Ericsson Yendo mampu bertahan hingga 400 Jam untuk Standby dan 4 jam untuk panggilan suara.
Review ini saya buat berdasarkan informasi dari Website Sony Ericcon Indonesia dan juga review dari GSMArena. Untuk para sahabat yang ingin meralat ataupun menambahkan informasinya, silahkan melalui form komentar, nanti akan saya update. Sebagai informasi, ponsel Sony Ericsson Yendo di juga seharga Rp. 1.150.000,- di daerah Sampit – Kalimantan Tengah.
Review Ponsel Yang Lain :
pertamaX di amanin dulu achh…hhe:D
Wuach, mas saiful sudah muncul lagi.. Makasih atas kunjungannya mas..
Sent from my Nokia phone
dari dulu saya pengguna SE, sayange terhenti gara-gara M-600i ga bisa diperbaiki hiks hehehehe
salam mas
Salam juga Om.. Saya dulu juga pernah pake tapi dach lama om, ampe lupa tipenya..
Sent from my Nokia phone
sbnernya sy tertarik membaca artikel dr mas.. Cz lbh detail dan terarah,, 🙂
tp sgt di syangkan p0stingan yg dulu di blokir sih ya.
terina kasih atas semua pujiannya mas, saya jadi tambah semangat ngeblog.. Nanti saya bikinkan artielnya lagi..
Sent from my Nokia phone
Secara penampilan ni ponsel mengingatkan orang pada XPeria. Selama gag melihat secara detail, paling gag bisa menaikkan gengsi si pengguna. hehehe…
Iya om, secara sekilas memang mirip keluarga xperia..
Sent from my Nokia phone
Ping-balik: Samsung Galaxy Mini S5570, Android Froyo dengan Harga 1,6jt « myNote
Ping-balik: AHAtouch, Ponsel CDMA ber-OS Android Froyo Murah 1,5jt « myNote
untuk aplikasi gamenya gimana!
Bisa mainin game java yang touchscreen..
hp ini bisa multitasking ngak bro?
Bisa mas, tapi gak bisa banyak…
kameranya bagus, tapi layarnya kekecilan nih, hehehe..
Responnya lambat juga…
bisa ga kunci layar nya d nonaktifkan bro…